Seorang ibu duduk selonjor di lantai beralaskan kasur tipis. Semula wajahnya penuh senyum ketika menceritakan cucunya yg baru mulai bisa berjalan, , tapi ketika mulai dipijat pada bagian tengah atas telapak kaki kirinya , mulailah ia meringis-ringis. "Ada yang tak beres pada paru-paru Ibu”,ujar pemijat refleksii yang sudah berpengalaman selama kurang lebih 10 tahun.
Pijat refleksi termasuk suatu terapi pelengkap atau alternatif berupa pemijatan daerah atau titik refleks pada telapak kaki atau tangan. Namun, umumnya pemijatan dilakukan pada telapak kaki. Alasannya, telapak kaki lebih peka dibandingkan dengan tangan karena tangan lebih sering beraktivitas sehingga berkurang kepekaannya. Di samping itu, telapak kaki lebih luas, dan karena itu jarak antartitik pemijatan lebih jauh. Kalau di tangan titik-titik pemijatan terlalu saling berdekatan, sehingga bagi orang awam lebih sulit dipelajari.
Menurut teori refleksologi, titik-titik refleks di telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh, mulai dari kantung kencing, usus, lambung, hati, ginjal, limpa, pankreas, sampai jantung. Bagian atau titik yang jumlahnya tak kurang dari 70 ini tersusun membentuk suatu peta tubuh di kaki. Kaki kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, dan kaki kiri dengan tubuh bagian kiri. Dengan peta itu, pemijatan yang berhubungan dengan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki. Bukan cuma gejalanya yang dihilangkan tapi juga penyebab gejala itu. Karena pemijatan melalui titik refleks di telapak kaki inilah, maka terapi pijat ini disebut pijat refleksi.
Pijat refleksi telah dikenal sejak beberapa ratus tahun lalu dan dipraktikkan oleh orang-orang Cina dan Mesir. Pada tahun 1920-an William Fitzgerald, dokter THT di Connecticut, AS, menemukan pijat ini dan memperkenalkan kepada dunia kedokteran. Ilmu itu lalu dipopulerkan oleh dr. Starr White di Los Angeles. Sementara kita di tanah air mulai mengetahuinya berkat Hedi Masafret lewat bukunya Good Health for The Future.
Penyebaran yang mendunia tersebut tentu tak lepas dari manfaat yang bisa diberikan pijat refleksi. Dengan pijat ini stres, nyeri, dan ketegangan bisa diusir. Kekuatan dan kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan. Tidur bisa lebih berkualitas. Restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu. Cedera baru dan lama bisa disembuhkan. Konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan. Bahkan, rasa percaya diri dan harmoni bisa disegarkan.
Kalau suatu titik dipijat dengan tangan atau alat bantu, dan terasa sakit, maka organ yang berhubungan dengan titik itu mengalami gangguan fungsi. Umpamanya, fungsi hati seseorang kurang baik, maka titik hati pada telapak kaki atau tangan akan terasa nyeri bila dipijat. Organ yang terganggu itu belum tentu sakit, tapi fungsinya agak kurang beres. Boleh dibilang organ itu malas atau kurang baik menjalankan tugas, sehingga mengganggu kesehatan (secara keseluruhan), Kalau titik itu dipijat terus secara teratur hingga nyeri tidak terasa lagi, itu pertanda si organ sudah pulih kembali.
Ada dua metode
Metode pijat yang berkembang di tanah air berasal dari dua sumber. Metode pertama dari Taiwan, yakni memijat daerah refleks memakai jari tangan. Caranya, dengan menekan buku jari telunjuk yang ditekuk pada zona refleksi. Metode kedua diperkenalkan oleh Benjamin Gramm dari Swiss dengan mempergunakan alat bantu berupa stick kecil untuk menekan zone refleksi
Bagi para terapis yang memijat dengan jari tangan, saat memijat akan terasa ada semacam butiran-butiran pasir bila pada organ yang dipijat ada kelainan. Sayangnya, tidak terungkap "pasir" itu berasal dari mana. Kalau "pasir" itu sudah tidak terasa kala dipijat, berarti sudah baik. Tentu saja, perbedaan rasa ini tidak dirasakan bila terapis menggunakan alat bantu dalam memijat.
Arah pemijatan tidak boleh sembarangan, harus mengarah ke atas menuju jantung, mengikuti arah aliran darah. disarankan pasien untuk memakai kaus kaki agar enak sewaktu dipijat dan tidak bikin lecet telapak kaki. Pengurutannya jadi licin,pula dengan mengoleskan minyak. Sementara itu pemijat lain tidak mensyaratkan apa-apa.
Kedua metode di atas, dengan ujung jari atau alat bantu, telah berkembang di Eropa dan Amerika. Keduanya sama-sama bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Dengan pijat ini, organ tubuh selalu dibuat siaga atau daya tahannya selalu dalam keadaan prima. Caranya? Kita harus rutin menjalani pijat refleksi supaya organ dan daya tahan siap terus. Jadi, dengan dipijat terus, organ dirangsang dan dipacu terus
30 menit sekali pijat
Pijat refleksi bisa diterapkan untuk semua orang, dari bayi sampai orang tua, dan bisa dilakukan semua orang. Siapa saja bisa melakukan pijat sendiri setelah belajar beberapa kali. Namun, kalau yang menjalankan seorang dokter, hasilnya mungkin bisa lebih baik. Sebab, dokter bisa menangani pasien dengan dua cara yang bisa dipadukan dan melengkapi satu sama lain.
Saat ini buku penuntun pijat refleksi sudah banyak ditulis, baik oleh perawat, dokter, maupun ahli pijat refleksi. Bukunya juga macam-macam, dari yang ilmiah sampai yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh orang awam. Penganutnya pun dari berbagai macam profesi, dari orang awam sampai dokter hewan.
Sebenarnya, lama terapi tergantung pada tujuan dan jenis gangguannya. Kalau gangguannya berat, harus dilakukan berulang-ulang sampai rasa sakit pada titik itu hilang. Kekuatan pemijatan tergantung pada toleransi yang dipijat. Terapis memang harus bisa mengira-ngira agar pasiennya tidak terlalu merasa nyeri. Kalau kelihatan kesakitan, tekanan pemijatan dikurangi. Atau, pemijatan dialihkan ke titik-titik yang lain, baru nanti kembali lagi. Penentuan kekuatan pemijatan ini memang perlu dilakukan secara hati-hati. Kalau terlalu kuat, bisa-bisa kena pembuluh darah dan membuat memar. Jika pelaku terapi seorang dokter, tentu ia lebih tahu daerah-daerah yang dilewati pembuluh darah sehingga bisa menghindari tempat itu.
Teoritis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit, termasuk penyakit infeksi. Infeksi terjadi akibat badan dalam keadaan lemah. Badan tidak sanggup menghadapi kuman. Kalau dipijat refleksi, kesanggupannya dinaikkan. Sebenarnya zaman dulu tidak ada obat. Tapi toh orang bisa survive. Artinya, kembali ke orang itu sendiri menggunakan daya tahannya. Nah, daya tahan ini dinaikkan dengan pijat refleksi, karena semua organ jadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga lebih sempurna sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan kuman. Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup berolahraga.
Kiat memijat sendiri
Kita bisa melakukan pemijatan refleksi sendiri. Untuk itu siapkan diri dan duduklah dengan santai. Pijatan yang menimbulkan rasa sakit pertanda ada gangguan pada suatu organ. Makin terasa sakit, makin baik. Tapi tentu jangan sampai kebablasan sampai pucat muka. Itu berarti sudah melampaui daya tahan Anda.
Bagi yang berusia muda, pemijatan biasanya hanya perlu dilakukan beberapa kali. Untuk yang berusia tua umumnya butuh waktu yang lebih lama agar bisa sembuh.
Ada beberapa pegangan dalam melakukan pemijatan:
1. Bila sakit mendadak, seperti sakit jantung kambuh atau sakit kepala, Anda boleh langsung memijat zonenya.
* Bila mendapat kecelakaan atau baru operasi, segera dipijat zone refleksinya untuk memperlancar sirkulasi darah, sehingga luka cepat sembuh.
* Borok yang sulit sembuh atau luka yang mengeluarkan nanah juga bisa ditanggulangi dengan dipijat zonenya.
* Setiap terjadi perubahan cuaca, bekas luka biasanya menjadi sakit. Pijatlah zonenya agar peredaran darah lancar.
2. Dalam keadaan normal, pemijatannya dilakukan sebagai upaya pemeliharaan.
Disarankan, tiap zone sebaiknya dipijat sekitar 5 menit. Bila terasa sakit, pemijatan boleh lebih lama. Setiap hari lamanya sekitar 30 menit untuk membantu kesehatan. Umpamanya kelenjar adrenalin, ginjal, saluran kencing, kandung kencing masing-masing 5 menit; kepala dan leher masing-masing 3 menit; tiga daerah refleksi kelenjar masing-masing 2 menit; daerah refleksi lainnya yang peka 1 - 2 menit.
Yang juga perlu diperhatikan adalah sepatu yang Anda pakai sehari-hari. Sebaiknya tidak memilih sepatu yang terlalu sempit hingga mengepres kaki. Jangan korbankan kaki demi memperoleh kesan estetik saja. Sepatu yang lancip kepalanya dan mengepres kaki bisa menyebabkan berbagai macam keluhan.
Semua orang tentu ingin senantiasa sehat. Berbagai cara untuk mencapainya bisa dipilih. Apabila cara itu tidak berdampak negatif, tak ada salahnya kita mencoba. Tapi, setiap orang tentu saja perlu mengetahui reaksi tubuhnya masing-masing. Kalau suatu terapi dirasakan cocok, bisa diteruskan. Kalau tidak, cukup sampai di sini saja.
(Sumber : Intisari online )
5.6.08
PIJAT REFLEKSI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mrs. Diany's Gallery & Culiner

Meja Ukir Kayu Jati [ 1.39 x 0.73 x 0.60 m ]

Lukisan Jayaprana dg 7 Bidadari [ 2,16 x 1,28 ]
Lydia & Anggie in Crimes Of Fashion

T -strap heel yg akan mengeser lainnya kepinggir

Exclusive for Konkow in StarBuck's
Dimas' Modification Automotive & Gadgets

Engine modif n service ? Perlu asesori untuk mobil:VR, R/T

Need new mobile phone ? Cash / Credit
0 komentar:
Posting Komentar